Marissa Haque's Family
May 16, '09
Buah pernikahan saya dengan Ikang Fawzi, melahirkan dua orang anak perempuan bernama Isabella Muliawati Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1988 dan Marsha Chikita Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1989. Mereka memang dilahirkan persis pada tanggal yang sama tapi sama sekali bukan kembar. Namun memang benar pada masa balita, mereka saya sering menyeragamkan mereka berbusana atau disaat memenuhi perlengkapan balita lainnya.Seiring dengan perjalanan sang waktu karena memang bukan kembar, baik Bella maupun Kiki (panggilan akrab sayang keduanya) semakin hari semakin berbeda. Bella lebih memiliki kecerdasan verbal dan linguistik sementara Kiki memiliki psikomotorik yang sangat bernas. Kemampuan kedua mutiara hati titipan Allah ini sering membuat saya dan Ikang terpana serta terpesona dibalut rasa syukur tak pernah berhenti.
Hari-hari belakangan ini disaat kedua gadis cilikku ini beranjak remaja menuju perempuan muda dewasa, Ikang dan saya mulai merasa kesepian karena kedua gadis yang dulunya cilik ini sudah memiliki jadwal pribadinya sendiri-sendiri. Bella sudah menyelesaikan pendidikan di Sastra Inggris Universitas Indonesia dan Kiki masih memerlukan sekitar dua tahunan lagi selesai dari MMU (Malaysian Multimedia University).Ikang Fawzi suamiku lulusan dari FISIP-UI jurusan Administrasi Niaga hari ini sedang dalam masa penyelesaian kuliah di UGM dengan jurusan Strategic Management pada Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) di UGM (Universitas Gajah Mada). Sayapun ditempat yang sama juga sedang menyelesaikan S2 yang kesekian dengan jurusan HRO (Human Resource Organization) sejalan berbarengan dengan penyelesaian S3 di PSL-IPB.
Dibalut rasa syukur kepada sang Pencipta Illahi Robbi, kami berempat seakan seperti empat sekawan yang berusaha selalu kompak dan sehati. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami. Pembicaraan dimeja makan menjadi sebuah pertemuan yang kami rindukan. Karena kami menganggap bahwa dialog yang santun dan cerdas harus dimulai dengan latihan-latihan kecil yang biasa dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dirumah, khususnya dimeja makan.
Prev: Marissa Haque's Multiply
Selasa, 16 November 2010
Keluarga Isabella Fawzi
Marissa Haque's Family
May 16, '09
Buah pernikahan saya dengan Ikang Fawzi, melahirkan dua orang anak perempuan bernama Isabella Muliawati Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1988 dan Marsha Chikita Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1989. Mereka memang dilahirkan persis pada tanggal yang sama tapi sama sekali bukan kembar. Namun memang benar pada masa balita, mereka saya sering menyeragamkan mereka berbusana atau disaat memenuhi perlengkapan balita lainnya.Seiring dengan perjalanan sang waktu karena memang bukan kembar, baik Bella maupun Kiki (panggilan akrab sayang keduanya) semakin hari semakin berbeda. Bella lebih memiliki kecerdasan verbal dan linguistik sementara Kiki memiliki psikomotorik yang sangat bernas. Kemampuan kedua mutiara hati titipan Allah ini sering membuat saya dan Ikang terpana serta terpesona dibalut rasa syukur tak pernah berhenti.
Hari-hari belakangan ini disaat kedua gadis cilikku ini beranjak remaja menuju perempuan muda dewasa, Ikang dan saya mulai merasa kesepian karena kedua gadis yang dulunya cilik ini sudah memiliki jadwal pribadinya sendiri-sendiri. Bella sudah menyelesaikan pendidikan di Sastra Inggris Universitas Indonesia dan Kiki masih memerlukan sekitar dua tahunan lagi selesai dari MMU (Malaysian Multimedia University).Ikang Fawzi suamiku lulusan dari FISIP-UI jurusan Administrasi Niaga hari ini sedang dalam masa penyelesaian kuliah di UGM dengan jurusan Strategic Management pada Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) di UGM (Universitas Gajah Mada). Sayapun ditempat yang sama juga sedang menyelesaikan S2 yang kesekian dengan jurusan HRO (Human Resource Organization) sejalan berbarengan dengan penyelesaian S3 di PSL-IPB.
Dibalut rasa syukur kepada sang Pencipta Illahi Robbi, kami berempat seakan seperti empat sekawan yang berusaha selalu kompak dan sehati. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami. Pembicaraan dimeja makan menjadi sebuah pertemuan yang kami rindukan. Karena kami menganggap bahwa dialog yang santun dan cerdas harus dimulai dengan latihan-latihan kecil yang biasa dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dirumah, khususnya dimeja makan.
Prev: Marissa Haque's Multiply
May 16, '09
Buah pernikahan saya dengan Ikang Fawzi, melahirkan dua orang anak perempuan bernama Isabella Muliawati Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1988 dan Marsha Chikita Fawzi yang lahir pada tanggal 28 Januari 1989. Mereka memang dilahirkan persis pada tanggal yang sama tapi sama sekali bukan kembar. Namun memang benar pada masa balita, mereka saya sering menyeragamkan mereka berbusana atau disaat memenuhi perlengkapan balita lainnya.Seiring dengan perjalanan sang waktu karena memang bukan kembar, baik Bella maupun Kiki (panggilan akrab sayang keduanya) semakin hari semakin berbeda. Bella lebih memiliki kecerdasan verbal dan linguistik sementara Kiki memiliki psikomotorik yang sangat bernas. Kemampuan kedua mutiara hati titipan Allah ini sering membuat saya dan Ikang terpana serta terpesona dibalut rasa syukur tak pernah berhenti.
Hari-hari belakangan ini disaat kedua gadis cilikku ini beranjak remaja menuju perempuan muda dewasa, Ikang dan saya mulai merasa kesepian karena kedua gadis yang dulunya cilik ini sudah memiliki jadwal pribadinya sendiri-sendiri. Bella sudah menyelesaikan pendidikan di Sastra Inggris Universitas Indonesia dan Kiki masih memerlukan sekitar dua tahunan lagi selesai dari MMU (Malaysian Multimedia University).Ikang Fawzi suamiku lulusan dari FISIP-UI jurusan Administrasi Niaga hari ini sedang dalam masa penyelesaian kuliah di UGM dengan jurusan Strategic Management pada Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) di UGM (Universitas Gajah Mada). Sayapun ditempat yang sama juga sedang menyelesaikan S2 yang kesekian dengan jurusan HRO (Human Resource Organization) sejalan berbarengan dengan penyelesaian S3 di PSL-IPB.
Dibalut rasa syukur kepada sang Pencipta Illahi Robbi, kami berempat seakan seperti empat sekawan yang berusaha selalu kompak dan sehati. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami. Pembicaraan dimeja makan menjadi sebuah pertemuan yang kami rindukan. Karena kami menganggap bahwa dialog yang santun dan cerdas harus dimulai dengan latihan-latihan kecil yang biasa dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dirumah, khususnya dimeja makan.
Prev: Marissa Haque's Multiply
Langganan:
Postingan (Atom)